“Mohon pensiun”… Fans memohon mantan petarung untuk berhenti bertarung setelah kekalahan ‘menyedihkan’ di UFC Nashville

Penulis:LIVESCORE138 Waktu Terbit:2025-07-14 Kategori: news

## “Cukup Sudah, Calvin”: Seruan Pensiun Menggema Usai Kekalahan Memilukan Kattar di UFC NashvilleCalvin Kattar, mantan penantang gelar yang pernah menggetarkan divisi bulu UFC, kembali menelan pil pahit kekalahan.

Di UFC Nashville, ia tak berdaya di hadapan Jeremy Stephens, menambah daftar panjang luka dalam karirnya.

Kekalahan ini, yang merupakan kekalahan kelima secara beruntun, memicu gelombang kekecewaan dan kekhawatiran dari para penggemar, bahkan memunculkan seruan agar Kattar segera gantung sarung tinju.

Pertarungan melawan Stephens, yang seharusnya menjadi ajang pembuktian bagi Kattar untuk bangkit kembali, justru menjadi tontonan yang menyakitkan.

Gerakan Kattar tampak lambat, refleksnya tidak setajam dulu, dan ia kesulitan untuk mengimbangi agresivitas Stephens.

Kekalahan ini, yang diraih melalui keputusan juri setelah pertarungan yang tampak berat sebelah, terasa lebih dari sekadar kekalahan; ini adalah sinyal bahwa era Kattar di puncak olahraga ini mungkin sudah berakhir.

Kattar, yang kini berusia 36 tahun, pernah menjadi harapan di divisi bulu.

Gaya bertarungnya yang agresif, didukung dengan pukulan yang akurat dan ketahanan fisik yang luar biasa, membuatnya menjadi ancaman bagi siapa pun yang berani berhadapan dengannya.

Pertarungannya melawan Giga Chikadze, yang dimenangkannya dengan dominan, adalah bukti nyata kemampuannya.

Namun, serangkaian kekalahan telah meruntuhkan momentumnya.

Kekalahan dari Max Holloway, Josh Emmett, Arnold Allen, dan Aljamain Sterling, sebelum akhirnya takluk di hadapan Stephens, telah meninggalkan bekas yang mendalam, baik secara fisik maupun mental.

Melihat Kattar bertarung seperti bayangan dirinya sendiri di UFC Nashville, sulit untuk tidak merasa iba.

"Mohon pensiun"... Fans memohon mantan petarung untuk berhenti bertarung setelah kekalahan 'menyedihkan' di UFC Nashville

Ia tampak lesu, kehilangan kepercayaan diri, dan tidak mampu menampilkan performa yang dulu membuatnya disukai.

Terlepas dari dedikasi dan kerja kerasnya, fisiknya terasa tidak lagi mampu mengimbangi tuntutan keras olahraga ini.

Seruan pensiun yang dilayangkan para penggemar bukanlah bentuk penghinaan, melainkan ungkapan kepedulian.

Mereka ingin melihat Kattar mengakhiri karirnya dengan kepala tegak, sebelum ia mengalami cedera permanen atau kehilangan lebih banyak lagi dari harga dirinya.

Statistik memang tak berbohong.

Lima kekalahan beruntun adalah rekor yang sulit untuk diabaikan.

Namun, di balik angka-angka tersebut, ada seorang petarung yang telah memberikan segalanya untuk olahraga ini.

Calvin Kattar telah menghibur, menginspirasi, dan membuat kita semua terpukau dengan bakatnya.

Kini, keputusan berada di tangannya.

Apakah ia akan mengindahkan seruan pensiun dan fokus pada babak baru dalam hidupnya, atau ia akan terus berjuang, berharap untuk menemukan kembali kejayaannya?

Apapun pilihannya, kita semua berharap yang terbaik untuknya.

Namun, sebagai seorang jurnalis olahraga, dan sebagai penggemar, saya pribadi setuju: “Cukup sudah, Calvin.

Sudah waktunya untuk pensiun.